Senin, 02 Januari 2023

MATERI "SEDIAAN SEMI SOLID" (BAGIAN 02)

 

CARA PEMBUATAN SALEP DITINJAU DARI ZAT BERKHASIAT UTAMANYA


1. Zat berkhasiat bentuk padat yang larut dalam dasar salep 


CHAMPORA (Cinnamomum camphora)
Pengerjaannya :
Dilarutkan dalam dasar salep yang sudah dicairkan dalam pot salep tertutup (Jika tidak melampaui daya larutannya).
Jika dalam resep terdapat minyak lemak, maka kamfer dilarutkan dalam minyak lemak tersebut.
Jika kamfer bersama - sama menthol, salol atau zat lainnya yang dapat mencair jika dicampur maka kamfer dicampur dengan sesamanya agar mencair, baru ditambahkan dasar salep.
Jika sesmua cara tidak memungkinkan, maka kamfer ditambahkan etanol 95% atau eter kemudian digerus dengan dasar salep.

Contoh :
R/          Champora        1                        R/   Champora        1
               Vaselin Falv    9                               Menthol           0,5
                    m.f.ungt                                      aa.                    15
         s.ungt.champhoratum                            Lanolin           
                                                                      ungt.acid.salycilate
R/        Champora        1                                       m.d.s.u.e
            Ol.cocous        1
            Adeps lanae    18
                m.f.unget

CATATAN :
Vaselin flavum/kuning adalah campuran yang dimurnikan dari hidrokarbon setengah padat yang diperoleh minyak bumi.
Adeps lanae berasal dari lemak bulu domba Ovis Aries (L).

Lanolin terbuat dari adeps lanae 75% dan Air 25%
   
PELLIDOL
Larut 3% dalam vaselin dan 7% dalam minyak lemak.
Pellidol dilarutkan bersama - sama dasar salep yang dicairkan.
Jika dasar salep disaring, maka pellidol juga ikut disaring (jamgan lupa menambahkan 20%).
Jika jumlahnya melebihi daya larutannya, maka digerus dengan dasar salep yang sudah dicairkan.
Contoh :
R/  Pellidol                       0,5            R/ Pellidol        0,1
      ZnO liniment oleos    25                  ZnO.ungt     20
           m.d.s.ad.us.ext                            m.d.s.ad.us.ext

IODIUM
Jika memenuhi kelarutan, dilarutkan dalam dasar salep yang sudah dicairkan dalam pot salep tertutup.
Dilarutkan dalam larutan pekat KI atau NaI.
Contohnya :
Unguentum Iodii  (Farmakope Belanda)
Dilarutkan dalam etanol 95% Kemudian ditambahkan dasar salep.
Contoh :
R/    Iodii                   2
        Kalii iodii          3
        Aq. Dest             5
        Ungt.simplex    90
            m.d.s.u.e

Pembuatan :
Larutan KI dalam air. Tambahkan iodium hingga larut, setelah itu gerus bersama ungunetum simplex hingga homogen.

2. Zat berkhasiat bentuk padat yang larut dalam air 


PROTARGOL (Argentum proteinatum)
Taburkan diatas air, diamkan ditempat gel;ap selama 15 menit sampai larut.
Jika dalam resep ada gliserin : Protargol digerus + gliserin, + air tanpa ditunggu 15 menit (gliserin mempercepat daya larut protargol dalam air).

COLARGOL (Argentum colloidale)
Sama dengan protargol dan air yang dipakai 1/3 kalinya.

AgNO3 (Argenti Nitras)
Walaupun larut dalam air, tidak boleh dilarutkan dalam air karena meninggalkan noda hitam pada kulit (Ag2O).
Kecuali pada resep obat wasir. Lihat Rood Ambien Zalf dalam CMN (Codex Medicamentorum Nederlandikum).

PHENOL
Phenol mudah larut dalam air.
Dalam salep tidak dilarutkan karena bekerjanya mengiritasi kulit.
Tidak dapat juga diganti dengan phenol liquifactum.
Jadi dikerjakan seperti kamfer dalam salep.

3. Zat berkhasiat bentuk padat tidak larut


Dibuat halus :
Diayak menjadi serbuk dulu kemudian dicampur dasar salep, jika perlu dasar salep dilelehkan. Terakhir tambahkan bahan - bahan sedikit demi sedikit sambil digerus.

Belerang : Tidak boleh diayak.
Acidum boricum : Diambil yang pulveratumnya dan tidak boleh dipanaskan.
ZnO : Diayak dahulu (ayakan No.100)


4. Zat berkhasiat bentuk cair


AIR
Jika tidak terjadi reaksi antara air dengan bahan lain dalam resep.
Jumlah air sedikit : Diteteskan terakhir sedikit demi sedikit sampai terserap oleh dasar salep.
Jumlah air banyak : Diambil bahan berkhasiatnya dan berat airnya diganti dengan dasar salep (larutan air diketahui perbandingannya).

Jika terjadi reaksi antara air dengan bahan lain dalam resep.
Jumlah air sedikit : Diteteskan terakhir sedikit demi sedikit sampai terserap oleh dasar salep.
Jumlah air banyak : Dikocok dalam botol bersama minyak lemak, baru dicampur dengan bahan lainnya.
Misalnya :
Aqua calcis + minyak lemak terjadi penyabunan.

CONTOH resep yang dung air :
R/ ZnO
     Oleum sesami
     Aqua calcis   aa  10
 
Disini akan terjadi reaksi penyabunan antara aqua calcis dengan oleum sesami.

ALKOHOL
Jumlah alkohol sedikit :
Diteteskan terakhir sedikit demi sedikit sampai terserap oleh dasar salep.

Jumlah alkohol banyak & tahan panas :
Dipanaskan diaats tangas air sampai sekental sirup atau 1/3 bagian, kehilangan beratnya, diganti dengan dasar salep.

Contoh : Tingtura ratanhiae

Jumlah alkohol banyak & tidak tahan panas :
Diketahui perbanduingannya maka diambil bagian - bagiannya saja.
    Contoh : Tingtura Iodii
Tidak diketahui perbandingannya, diteteskan terakhir sedikit demi sedikit yang mungkin akan menggumpal.
     Contoh : Tingtura Benzoes (Unguentum Lnies di Ph.Ned V)

R/    Tinc.Ratanhiae    6
        Vaselin                20
        Adeps lanae        10
            m.f.ungt

Perhitungan :
Masa tinctur ratanhiae sebelum dipanaskan  = 6 gram.
                                     setelah dipanaskan    = 2 gram.
kehilangan berat = 4 gram
Diganti dengan dasar salep ( Vaselin + adeps lanae) jumlahnya sesuai dengan 
perbandingan vaselin : adeps lanae dalam resep

Vaselin            = 20  +  20/30  x  4  = 22,667
Adeps lanae    = 10  +  10/30  x  4  =  11,333   

CAIRAN KENTAL
Dimasukkan terakhir sedikit demi sedikit.

Contoh :
Glycerin
Pix Lithantracis
Pix Liquida
Oleum Cadini
Balsamum
Peruvianum
Ichtyol
Kreosot


5. Zat berkhasiat berupa extractum


EXTRACTUM SICCUM
Larut dalam air. Dilarutkan dalam air. Berat air dikurangi dasar salep.

EXTRACTUM LIQUIDUM
Dipanaskan diatas tangas air sampai sekental sirup atau 1/3 bagian, kehilangan beratnya diganti dengan dasar salep.

EXTRACTUM SPISSUM
Diencerkan terlebih dahulu dengan air atau etanol.


6. Dan lain - lain


BENTONIT
Senyawa aluminium silikat yang mengikat air dan berupa serbuk halus yang dengan air membentuk masa seperti salep.
Salep dengan bentonite dan air tidak tahan lama, karena itu perlu ditambahkan lemak agar tidak memisah airnya.
Menambahkan sedikit demi sedikit ke dalam air hangat (direndam dalam air, biarkan lebih kurang 1 jam).

NAPHTOLUM
Dapat larut dalam sapo kalinus yang dicairkan dalam lumpang panas, jika tidak ada sapo kalinus dikerjakan seperti kamfer.

BAHAN YANG DITAMBAHKAN TERAKHIR PADA SUATU MASA SALEP


ICHTIYOL
Jika ditambahkan masa salep yang panas atau digilas terlalu lama dapat terjadi pemisahan.

BALSEM - BALSEM & MINYAK ATSIRI
Balsem merupakan campuran dari danar dan minyak atsiri, jika digerus terlalu lama akan keluar damarnya, sedangkan minyak atsiri akan menguap.

LARUTAN AIR
Berfungsi sebagai pendingin dan untuk mencegah permukaan mortir menjadi licin.

GLYCERIN
Harus ditambahkan ke dalam dasar salep dingin, sebab tidak bisa campur dengan bahan dasar salep yang sedang mencair. Ditambahkan sedikit demi sedikit sebab tidk bisa diserap dengan mudah oleh dasar salep.

PEMBUATAN SALEP DENGAN CARA MELEBURKAN


Bahan dasar salep berbeda - beda konsistensinya.

Misalnya :
Cera dengan Minyak Lemak.
Dapat dilebur dalam perbandingan tertentu sehingga diperoleh masa yang baik.

Semua bahan dilebur dalam cawan penguap diatas tangas air.
Sebagai pengaduk digunakan spatel kayu/pengaduk kaca.
Bahan yang kurang bersih disaring dengan kain kasa pada saat bahan panas. Berkurangnya berat bahan yang dilebur maka dilebihkan menimbangnya 10% - 20% lalu ditimbang kembali.

CONTOH :
Unguentum Leniens.

Unguentum Simplex.
campuran 30% cera flava + 70% oleum sesami.

Unguentum Lecoris Aseli.
campuran oleum lecoris aseli + cera flava + vaselin flavum (ForNas)


CATATAN :

Dasar / basis salep digunakan sebagai pembawa.

Kualitas dasar / basis salep yang baik :
1. Stabil, tidak terpengaruh oleh suhu dan kelembaban kamar.
2. Selama dipakai harus bebas dari inkompatibilitas.
3. Lunak seluruh produk dan homogen.
4. Semua zat yang ada dalam salep harus dalam keadaan halus.
5. Mudah dipakai.
6. Dasar salep cocok.
7. Dapat terdistribusi merata.

Pemilihan dasar salep tergantung dari beebrapa faktor, yaitu :
1. Khasiat yang diinginkan.
2. Sifat bahan obat yang dicampurkan.
3, Ketersediaan hayati.
4. Stabilitas dan ketahanan sediaan jadi.

CONTOH RESEP SALEP

Unguentum Leniens (FN 1978)
R/ Cetaceum                12,5
     Cera alba                 12
     Paraffin Liq             56
     Natrii tetraborax       0,5
     Aquadest                  19 ml

Cara pembuatan :
Larutkan Natrii tetraborax ke dalam air (Masa I)
Panaskan cetaceum, cera dan paraffin dalam 1 wadah hingga melebur, aduk, angkat dan diamkan hingga dingin (Masa II)
Campurkan M I + M II, aduk hingga homogen.

Unguentum Lecoris aselli (Ph.Ned)
R/ Oleum lecoris aseli    40
     Cera flava                  10
     Vaselin flava              50

Cara pembuatan :
Panaskan cera dan vaselin dalam satu wadah hingga melebur.
Diamkan hingga dingin.
Terakhir campur dengan oleum sesai (oleum lecoris tidak dipanaskan).

BAHAN OBAT YANG DALAM SALEP TIDAK BOLEH DILARUTKAN (KONTAK DENGAN AIR)

Argenti Nitras
Phenol
Pyrogalol
Chrysarobin
Zinci sulfas
Antibiotika
Oleum lecoris aselli
Hydrargyri Bichloridum
Stibii et kalii tatras
Chloretum aurico natric

MATERI SEDIAAN PULVIS ET PULVERES